![]() |
Agama |
"Kenapa mereka boleh
melakukan ini dan kami tidak boleh melakukan itu??".
Begitu protes banyak teman dari
Kristen ketika saya menulis "Baksos gak usah bawa Gereja lah".
Malah ada yang mencoba
menyamakan, "Kalau FPI kok boleh? Kenapa gak dituding Islamisasi??". Saya tambah bingung, kok tumben mau disamakan ma FPI, biasanya nolak.. 😋.
Malah ada yang komen, "Kalau ISIS kok boleh??" Nah lho...
Banyak yang tidak paham makna
dari keseluruhan tulisan yang saya buat. Kebanggaan beragama biasanya terusik
ketika ada yang menguliknya. Kebanggaan beragama itu memang bukan milik suatu
kaum, tapi hampir semua kaum.
Agama kok dibanggakan, agama itu
dipelajari supaya kita tidak tersesat dalam petunjuk yang diberikan..
"Umat Kristen itu seharusnya
bersyukur, karena perjuangan kalian lebih berat di Indonesia ini dibandingkan
umat Muslim.." Kata saya menjawab pertanyaan seseorang tentang kenapa
begitu sulitnya bahkan saat hanya ingin membangun rumah ibadah.
"Tanpa ada tekanan, tanpa
ada kesulitan, tidak ada yang namanya perjuangan. Dari perjuangan itu lahirlah
usaha. Dari sebuah usaha lahirlah kualitas.
Jadi jangan mau disamakan
kualitas ke Kristenan anda dengan ormas radikal-radikal itu. Anda seharusnya jauh lebih
berharga di mata Tuhan daripada di mata manusia.."
Saya membayangkan betapa sulitnya
situasi saya ketika harus membongkar pemikiran dan perilaku oknum yang
mengatas-namakan agama saya. Mulai pelecehan, dijauhi teman dan saudara sampai
ancaman saya terima.
Toh saya tidak berhenti menulis,
malah apa yang saya tulis semakin menambah keimanan saya. Seandainya saya mau
menulis sesuai pemikiran kelompok radikal itu, tentu saya akan jauh lebih aman
dan nyaman..
"Kita harus pintar dengan
mengamati situasi dan kondisi di sebuah wilayah. Dalam perang pun ada taktik
gerilya, bukan langsung head to head tapi jelas kalah jika dihitung secara
jumlah..
Dalam strategi, selain diperlukan
kepintaran juga harus dibarengi dengan kesabaran. Melawan kelompok radikal itu
jangan main gebuk, karena itulah yang mereka inginkan. Mainkan dengan jalan
memutar, tarik ulur jika diperlukan..
Dan supaya bisa seperti itu,
lepaskan dulu baju kebanggaan beragamamu. Urusan agamamu bukan utk manusia,
tapi pertanggung-jawabanmu kepada Tuhan..."
Dimana saja di dunia ini pasti
ada yang namanya ketidak-adilan. Kebetulan di Indonesia ini, umat Kristen di
beberapa daerah merasa diperlakukan tidak adil ketika melakukan kegiatan
keagamaan.
"Terimalah ketidak-adilan
itu sebagai kekurangan zaman. Dan juga sebagai bagian dari memperkuat
keimanan..." Kata saya menutup pembicaraan.
Saya mencoba kembali ke masa
ratusan tahun lalu, dimana para Nabi dilahirkan dalam situasi dimana
ketidak-adilan adalah kondisi negeri. Dari ketidak-adilan itulah mereka
bersinar bagai emas ditengah tumpukan sampah..
"Apa yang membuat mereka
menjadi bersinar ?" Tanya seorang teman ketika kami ngopi bersama.
"Ahlak.." Kata saya.
"Mereka menerapkan ajaran agama mereka dengan ahlak, bukan dengan
bendera..' Saya menyeruput kopi yang sudah dingin sambil mengambil sepotong
tahu isi panas.
"Bu, teman saya yang bayar
ya.." Saya pun ngeloyor pergi meninggalkan wajah cemberut seorang teman
karena merasa dikerjai..