![]() |
Jokowi dan Amien Rais |
"Jokowi bagi-bagi
sertifikat. Itu pengibulan!!"
Begitu teriak Amien Rais dalam
sebuah forum di Bandung. Amin seperti biasa melontarkan kritikannya yang sangat
berkelas dan diluar pemikiran para cebong yang durjana.
Pak Amin benar-benar menohok otak
cebong-cebong yang kecil dengan IQ semonas. Terbuka sudah bahwa Jokowi memang
suka ngibul dalam program-programnya.
Seperti program pembubaran Petral,
itu jelas ngibul. Dan dimana-mana, masih tampak antrian panjang mengular orang-orang
di pom bensin karena BBM naik 200 rupiah saja. Hanya koran menutupi fakta itu
saja dan tidak memberitakannya, karena semua sudah dibeli oleh rejim Jokowi.
Pembangunan tol dimana-mana itu
ketahuan sekali ngibulnya. Itu hanya maket saja, di foto, dicari anglenya yang
bagus, di potoshop dan disebarkan melalui media-media rejim Jokowi.
Apalagi pembangunan jalan di
Papua. Wahhh, sangat ngibul. Foto-foto jalan Papua itu diambil dari foto jalan
di Swiss, trus di kasih caption, "Jalan Papua sudah terbangun sekian ribu
kilometer." Tidak ada itu pembangunan jalan Papua. Coba tanya sama orang
Sumatera.
Pak Amin itu membuka borok rejim
yang disembunyikan selama ini, bahwa semua itu hanya pengibulan. Kapal-kapal
pencuri ikan asing yang diledakkan bu Susi itu kapal mainan. Cuma -seperti
film Hollywood- kapal mainan kecil disorot dari dekat supaya keliatan besar.
Baru kemudian diledakkan dengan petasan.
Jadi jangan percaya bahwa selama
3 tahun pemerintahan Jokowi ini pembangunan dimana-mana. Itu sangat ngibul.
Semua itu cuma angan-angan saja, supaya rakyat senang, supaya mereka punya
harapan. Padahal mereka hanya disuruh makan janji-janji saja.
"Wah, bang.. berarti kita
selama ini dikibulin Jokowi dong. Kalau begitu, apa yang benar dari semua ini?".
"Jelas yang benar adalah pak
Amien Rais tuntaskan nazar jalan kaki Jogja - Jakarta. Hanya pak Amin tidak
ingin terlihat riya. Dia jalan kaki diam-diam tanpa liputan, tiba-tiba nyampe aja".
"Wah, ini tidak bisa
dibiarkan bang. Hoi, Jokowi. Kalau begitu kamu tidak lulus dalam memerintah
negeri ini. Kamu harus ulang di 2019 nanti. Biar tahu rasa kau, wahai tukang
ngibul.. hahahaha.."
Mau bilang seruput kopi, tapi
lagi ada di taksi. Entar dibilang ngibul lagi.