![]() |
Jokowi dan Gatot Nurmantyo |
Entah kenapa sebagian masyarakat masih memandang bahwa
militerlah yang cocok memimpin Indonesia..
Mungkin karena kita pernah dipimpin 32 tahun oleh militer
ditambah 10 tahun oleh seseorang yang punya background militer, sehingga masih
ada yang beranggapan bahwa hanya militer yang punya kapasitas memimpin negeri
ini.
Militer memang gagah, terutama Angkatan Darat. Dengan
seragam hijau loreng ditambah wajah yang dicoret menyeramkan jika ia seorang
anggota Kopassus, timbullah persepsi bahwa Indonesia akan aman jika berada
ditangan mereka.
Keamanan. Rasa aman. Itulah yang memang dibangun supaya
militer kembali bisa berkuasa penuh di negeri ini. Itulah kenapa bangunan
persepsi bahwa PKI akan bangkit kembali, Indonesia dalam kondisi bahaya, selalu
muncul untuk menimbulkan ketakutan dan pada akhirnya hanya bersama militerlah
kita aman...
Jadi entah siapa lawan Jokowi di pilpres nanti, baik itu
Prabowo maupun Gatot Nurmantyo, akan sama2 bermain di isu itu. Dan keluarlah
gambar-gambar kegagahan mereka di masa lalu..
Pertanyaannya, benarkah Indonesia butuh pemimpin berlatar
belakang militer saat ini ?
Indonesia sejujurnya tidak atau belum perlu pemimpin yang
bergaya militer, karena belum ada ancaman apapun yang bisa meruntuhkan negeri
ini..
Permasalahan Indonesia sejak puluhan tahun lalu, sampai
sekarang ini, adalah ekonomi. Ekonomi Indonesia sampai saat ini berada pada
lampu merah. Hutang begitu besar sejak zaman dulu, pembangunan infrastruktur
yang tidak merata mengakibatkan distribusi dan transportasi terhambat, membuat
negeri ini terpuruk tidak majupun tidak.
Gak usahlah bandingkan dengan Singapura, sama Malaysiapun
kita kalah. Padahal kalau dibandingkan besarnya wilayah dan jumlah penduduknya,
kita jauh lebih digdaya.
Indonesia lebih butuh seorang pengusaha, seorang praktisi
ekonomi yang bisa memperbaiki masalah, bukan pengamat yang sibuk dengan angka2
tanpa kerja nyata. Di tangan seorang berjiwa pengusaha, Indonesia akan menjadi
perusahaan raksasa yang disegani oleh tetangga..
Milter tentu tidak mampu berfikir bagaimana bisa membayar
cash minus di negeri ini yang mencapai 200 triliun per tahun ? Bagaimana bisa
meningkatkan pendapatan ekonomi supaya bisa membayar hutang2 ? Militer terlatih
di sektor keamanan bukan bagaimana membangun perusahaan..
Hadirnya Jokowi bisa dibilang sesuai dengan konsep "the
right man in the right place at the right time". Negeri ini menuju
keterpurukan luar biasa awalnya karena ketidakmampuan mengelola dengan benar
dan pemborosan dimana2.
Apa yang sudah dikerjakan Jokowi dengan membangun sumber
ekonomi baru di didaerah-daerah, benar konsep seorang pengusaha, seorang
praktisi ekonomi, yang berpatokan pada pemanfaatan potensi negeri.
Negeri ini butuh tangan dingin pengusaha, militer sementara
ini menjaga keamanan negeri saja.
Betul begitu, birgaldo si dragon?
"Loh kok, si dragon?"
"Ya biar kerenlah marga lu di englishin, Birgaldo
Sinaga.. seruput kopinya dulu.."