![]() |
Umroh |
Apa sebenarnya pengertian Umroh? Umroh itu bisa diartikan sebagai
berkunjung. Sedangkan dalam Islam, umroh diperluas artinya menjadi berkunjung
atau beribadah ke Mekkah.
Dalam hadis, Rasulullah Saw juga
mengabarkan keutamaan Umroh, "Dari umroh ke umroh adalah penghapus dosa
antara keduanya”.
Layaknya ibadah -apalagi
berkunjung ke tanah suci- maka kita harus melepaskan sifat-sifat keduniawian,
karena yang dikunjungi bersifat spiritual.
Sifat-sifat keduniawian itu
timbul karena nafsu dalam diri manusia. Karena itulah dalam ibadah, kita
seharusnya menjadi orang yang pasrah dan berserah karena akhirnya kita
mengetahui bahwa diri ini sejatinya kecil dan tak berguna..
Jadi ketika ibadah umroh
dikecilkan artinya menjadi pertemuan politik, saya akhirnya mengakui bahwa sangat
banyak manusia yang beribadah bukan karena ia ingin ibadah, tapi karena ia
mempunyai agenda. Dan agenda itu selalu berkaitan dengan dirinya, dengan nafsu
dirinya..
Pada model manusia-manusia yang
terikat kuat pada duniawi, yang lekat dengan materi, ibadah hanyalah kuda
tunggangan saja. Sebagai satu polesan di wajah bahwa ia adalah orang yang taat
pada Allah.
Meski begitu ia akan sulit
meninggalkan nafsunya, bahkan di tempat spiritual sekalipun. Pikirannya akan
selalu sibuk dengan "apa yang akan kudapat" daripada "apa yang
akan kuberi".
Tidak akan muncul wajah pasrah,
apalagi berserah layaknya orang ibadah. Tetapi yang muncul hanyalah wajah
curiga, bahwa inilah usaha terakhirnya, menyeret Tuhan pada kepentingan
pribadinya.
Tuhan bukanlah Sang Maha baginya,
tetapi sebuah komoditas yang diperdagangkan, karena merk dagang
"Tuhan" adalah merk yang paling laris di dunia..
Seperti anakku pernah bertanya,
"Iblis apa bisa berkunjung ke Mekkah, pa ?"
Aku tersenyum. Kuusap rambutnya
dengan sayang. "Nak, Iblis itu dulu sebenarnya bukan ahli maksiat. Ia
justru ahli ibadah..."
Ah, sebentar lagi buka. Secangkir
kopi sudah siap di meja ternyata.