![]() |
HTI |
Berbicara HTI, kita bukan sekedar
berbicara tentang ormas saja. Tetapi jauh lebih luas dari itu, HTI sudah
menancapkan ideologi pendirian negara khilafah didalam benak pemikiran banyak
orang. Jadi meski ormasnya sudah dibubarkan, ideologinya masih bertahan.
Anda bisa bayangkan, selama 20
tahun sejak reformasi, HTI berkembang biak di negeri ini. Mereka masuk
kemana-mana, ke sistem pendidikan kita, ke sistem pemerintahan kita, ke aparat
hukum sampai ke pengadilan.
Mereka menguasai banyak hal dalam
kehidupan kita, dengan baju agama. Tujuan mereka satu saja, menggulingkan
pemerintahan yang sah dan mendirikan negara Islam berbasis khilafah. Mereka
sangat sabar dalam menjalankan misinya, intelektual, dan sering menggunakan
"tangan orang lain" untuk memukul sehingga mereka tampak bersih dan
bebas dari gugatan.
HTI sendiri menolak demokrasi
karena haram. Tetapi mereka menggunakan konsep demokrasi untuk menghancurkan
demokrasi itu sendiri. Bagaimana caranya ? Mengadu domba pilar-pilar demokrasi
sehingga akhirnya luluh lantak. Ketika negara akhirnya hancur karena
perseteruan, HTI akan muncul menawarkan konsep khilafah yang mereka usung
sebagai konsep yang benar.
Bisa dibayangkan, harus berapa
ratus ribu jiwa akan menjadi korban hanya untuk sebuah ideologi buatan ?
HTI itu bagai virus. Dimana dia
berpihak, disanalah dia berkembang biak. Seperti halnya virus, ia harus
mempunyai inang atau tempat berkembang. Dan jika ia sudah mencengkeram, bisa
dipastikan mangsanya seperti zombie yang tidak perduli lagi akan sekitar yang
penting misinya tercapai.
Saking merusaknya ideologi HTI,
banyak negara yang melarangnya.
Dalam politik kita, begitu juga
yang dilakukan mereka. Mereka masuk ke partai dan berkembang biak disana untuk
kemudian merusak dari dalam. Sedangkan mereka sendiri cuci tangan seolah tidak
pernah terlibat dalam pengrusakan..
Dan ketika seorang Jokowi
membubarkan dan memotong sumber hidup mereka, bisa dibayangkan betapa dendamnya
HTI kepada Jokowi. Dan mereka akan melakukan segala cara untuk
menghancurkannya, bila perlu membunuhnya demi sebuah cita-cita.
Karena itu, Pilpres 2019 nanti,
sesungguhnya ini bukan pertarungan Prabowo versus Jokowi. Tetapi pertarungan
mereka yang cinta NKRI versus HTI.
Anda tahu saya ada dibarisan mana
dan tetapkan barisan anda sendiri.
Salam secangkir kopi.