Ternyata memang peristiwa
pembakaran bendera itu adalah bagian dari sebuah rencana besar..
Ada kelompok yang sudah memetakan
bahwa Banser NU akan mengadakan apel akbar sekaligus deklarasi Sumpah Pemuda di
Jogjakarta tanggal 26 Oktober hari Jumat yang melibatkan 100 ribu anggotanya.
Acara ini akan dihadiri langsung oleh Presiden Jokowi.
Apel akbar sebagai puncak dari
Kirab Satu Negeri ini berdekatan dengan Hari Santri Nasional. Disanalah pintu
masuk kelompok itu untuk membangun kerusuhan.
Bermula dari perayaan HSN,
dilaporkan ada pengibaran bendera HTI di beberapa titik acara di Jawa Barat
saat perayaan hari santri. Laporan intelijen menemukan satu truk berisi bendera
HTI membagi-bagikan bendera kepada orang tak dikenal yang kemudian diketahui
menyusup ke dalam barisan Banser saat hari santri dan mengibarkan bendera itu
disana untuk memancing emosi.
Di beberapa wilayah,
bendera-bendera itu disita oleh Banser NU. Tetapi di Garut, Banser terpancing
emosi membakar bendera itu. Kejadian itu diviralkan dengan senang hati dan
tahap kedua dilaksanakan, yaitu demo besar mengutuk aksi pembakaran itu.
Demo lebih besar dirancang di
Jogja saat apel akbar Banser NU. Dimaksudkan ada provokasi yang berakibat rusuh
dan meledak ke seluruh daerah. Sebuah skenario yang sempurna pada awalnya..
Yang tidak disangka para
provokator ini adalah mendadak Banser membatalkan acara di Jogja meski ribuan
anggota Banser sudah ada disana. Pasukan ditarik karena ada laporan sekelompok
besar massa akan demo dan memaksa masuk untuk memicu keributan.
Seperti pernah dikatakan Gus
Yaqut, "Saya tidak takut sama mereka. Yang saya takutkan adalah ribuan
anggota Banser yang tidak sabar dan ini berbahaya..." Karena itu supaya
tidak terjadi masalah, Banser menarik diri karena tidak ingin ada kejadian yang
merugikan bangsa ini.
Banser pasti rugi besar dengan
pembatalan acara karena biaya-biaya sudah keluar jauh sebelumnya. Tapi itu jauh
lebih baik bagi bangsa. Gorengan provokasi ini memang tujuannya untuk
mengacaukan Pilpres 2019. Dengan mundurnya Banser dari acara, maka gorengan itu
berakhir dengan sendirinya.