![]() |
Bashar Assad dan Ulama Suriah |
Kabar menarik datang dari
Suriah...
Suriah akhirnya mengesahkan
Undang-undang baru yang mencegah para ulama berdakwah dengan ceramah yangmemicu pertikaian sektarian. UU ini disetujui Presiden Suriah Bashar al Assad
dan mulai dijalankan disana.
Dengan UU ini maka kementerian
wakaf atau kementerian agama yang mengurusi Islam, berhak mengambil tindakan
mencegah ulama yang "mengambil platform keagamaan dengan maksud
politik".
UU ini penting bagi Suriah.
Mereka berperang selama 7 tahun lamanya karena ceramah-ceramah dari ulama garis
keras yang memicu pertikaian. Ulama-ulama politik ini mengambil kesempatan
untuk menggulingkan pemerintah Suriah dengan bantuan negara luar.
Dengan UU baru ini, kementerian
wakaf Suriah punya tugas baru mengawasi sekolah-sekolah agama dan mengatur
program keagamaan di media. Suriah punya pengalaman pahit sehubungan dengan
ceramah ekstrim ulama-ulama beraliran wahabi ini dan mereka mencegah hal yang
sama terulang kedua kali.
Indonesia seharusnya belajar dari
Suriah.
Situasi di Indonesia yang mirip
dengan negara Suriah, menjadikan negeri ini rentan dengan kegiatan radikal yang
berbaju agama dan sering diseret dalam arus politik.
Peristiwa Pilgub DKI di 2017 lalu
menyalakan tanda bahaya bahwa masjid dan sekolah agama sudah disusupi oleh
paham ekstrim. Tidak adanya pengaturan dan ketegasan dalam menindak ceramah
yang berbau sektarian dan radikal membuat Indonesia seperti bom waktu berjalan
yang timer-nya terus menyala.
Tragedi Meiliana yang memprotes
kerasnya toa azan sampai pembubaran acara sedekah laut di Bantul Yogyakarta
adalah letupan-letupan sporadis yang bisa menjadi ledakan besar ketika tidak
ada cara mencegahnya.
Pembiaran itu akan mencapai
puncaknya ketika ulama-ulama radikal itu akhirnya bergandengan tangan dengan
kepentingan politik untuk membumi-hanguskan negeri ini dengan bantuan dari
negara luar.
Lihat saja di banyak sekolah
negeri di Indonesia, kebencian terhadap perbedaan agama berjalan tanpa kontrol
kepada anak-anak yang kelak akan menjadi dewasa. Mereka tumbuh dengan
kecurigaan yang tinggi karena dirinya merasa paling benar dan lebih punya hak
di negeri ini daripada agama yang berbeda.
Di masjid-masjid ceramah dengan
toa yang bergemuruh, mencaci maki agama lain yang dianggapnya kafir dan pantas
dimusuhi. Semua hal dikaitkan dengan agama bahkan bencana di satu daerah,
karena pengetahuan geologi yang tidak memadai dari ustaz-ustaz yang sok tahu
akan keadaan sebenarnya.
Indonesia harus belajar dari
Suriah dan harus berani keluar dari zona nyamannya selama ini, menganggap tidak
ada masalah di negeri ini. Orang bilang, mencegah lebih baik daripada
mengobati. Jika sudah parah seperti Suriah, jangan sampai kita semua menangis
menyesali.
Tuhan memberikan pelajaran kepada
manusia melalui banyak peristiwa. Belajarlah atau tetap dalam kebodohan
selamanya.
Seruput dulu kopinya.
Tagar.id