"Kamu kalau ketemu Jokowi,
kalau ketemu Jokowi, kamu buka celananya jangan-jangan haid Jokowi itu,
kayaknya banci itu...."
Video ceramah Bahar bin Smith
viral kemana-mana. Ceramah provokasi dengan nada kebencian itu dibagikan banyak
orang dengan penuh kemarahan karena ada unsur penghinaan terhadap simbol
negara.
Dan benar saja. Tidak lama
kemudian elemen masyarakat bergerak melaporkan Bahar bin Smith ke polisi. Yang
pertama adalah beberapa orang yang mengatasnamakan diri sebagai Jokowimania.
Dan satunya lagi, Muannas Al Aidid seorang pengacara yang terkenal karena
pernah menjebloskan Jonru Ginting ke penjara.
Entah apa yang membuat Bahar bin
Smith begitu berapi-api menghina Jokowi, sampai harus mengatakan ia banci.
Padahal selama ini Jokowi sendiri tidak pernah melarang para ustaz berceramah.
Tetapi mereka tutup mata dengan kebebasan itu, bahkan dipergunakan sebebas-bebasnya
untuk menghina.
Ketika agama dicampuradukkan
dengan politik, maka muncullah model-model seperti Bahar Smith yang tanpa
logika jelas kemudian memaki-maki simbol negara. Mungkin dia merasa gagah
karena merasa mendapat dukungan, tapi dia tidak sadar bahwa dia masuk jebakan
pujian.
Indonesia seharusnya sudah harus
memulai program untuk membersihkan masjid dan majelis dari ceramah radikal
seperti ini. Ketika kebencian sudah ditanamkan dalam dakwah-dakwah agama, bisa
terbayang kualitas umat yang dilahirkan dari ceramah seperti ini. Ujungnya
adalah bom bunuh diri yang dijadikan sebagai pelampiasan.
Perang Suriah dimulai dari model
ustaz-ustaz seperti ini. Ketidakpuasan terhadap pemerintah, dilontarkan melalui
caci maki di mimbar-mimbar, kemudian berkembang menjadi fitnah-fitnah dan
ditunggangi oleh politik yang ingin membakarnya lebih besar. Suriah hancur
awalnya bukan karena serangan dari luar, tetapi justru dimulai dari
tempat-tempat ibadah yang dijadikan sebagai mimbar kebencian.
Jika aparat tidak tegas, tunggu
saja. Akan muncul Bahar-Bahar lain yang merasa mendapat angin segar dan merasa
aman. Sesudah itu, selesailah negeri ini.
Saya sampai tidak mampu seruput
kopi melihat ceramah Bahar Smith yang penuh cacian.
Tagar.Id