![]() |
BOHEMIAN RHAPSODY |
Jarang-jarang sebuah film
biography ditonton sampai bioskop penuh..
"Bohemian Rhapsody"
film yang menggambarkan perjalanan grup band rock legendaris Queen dan Freddie
Mercury menarik banyak orang dari berbagai usia untuk menonton film musik itu.
Saya pun juga bernyanyi dengan mereka sepanjang film diputar. Menyenangkan kembali
ke masa lalu..
Tapi dibalik semua lagu hitsnya,
Freddie ternyata orang yang kesepian. Ia yang hidup dibalik tembok rumah besar,
ketenaran dan kekayaan, rupanya tidak bisa menikmati apa yang ia punya. Ia
dikelilingi orang-orang yang terus mengkapitalisasi dirinya. Orang-orang yang
sebenarnya tidak mencintai dirinya, hanya memanfaatkannya.
Dan terjebaklah ia dalam kesepian
abadinya. Ketika sahabatnya, orang yang ia percaya dan juga mantan istrinya
kawin lagi dengan orang lain, ia kehilangan pegangan. Uang tidak menolongnya.
Ketenaran tidak berteman dengannya. Dan sorak sorai ribuan penonton hanya
menambah tikaman dalam jiwanya.
Freddie sudah mati sebelum AIDS
membunuhnya...
Melihat Freddie Mercury, saya
jadi teringat seorang Capres yang hidup dalam tembok mewah yang sama, sendirian
tanpa keluarga, dan dikelilingi orang-orang yang terus mengkapitalisasi
dirinya.
Seorang Capres yang bergelimang
kekayaan, ketenaran dan ambisi untuk menjadi legenda, yang sejatinya hanyalah
seorang anak kecil yang hidup dalam tubuh orang dewasa.
Ia impulsif, labil dan emosinya
tidak stabil. Ia menuntut penghormatan dari orang-orang sekelilingnya, jika
tidak ia marah besar. Ia terjebak dalam delusi bahwa ia adalah seorang raja dan
rakyat mengakuinya. Bahkan untuk mendapatkan rasa itu, ia rela membayar
semuanya dengan segala cara yang dihalalkan.
Kita layak kasihan pada Freddie
Mercury dan orang-orang sepertinya. Dunia bisa dibelinya, tetapi jiwanya
kering. Ia mengisi kekeringan itu dengan pujian-pujian semu yang bahkan hilang
sebelum ia sempat menikmatinya.
Film Bohemian Rhapsody adalah
film menyedihkan yang bicara tentang manusia, bukan tentang musik semata.
Sutradaranya mampu menggali sisi gelap Freddie Mercury dan menceritakannya
kepada banyak orang. Bahwa, "Hei, harta tidak mampu membeli kebahagiaan
seperti yang kamu inginkan.."
Entah kenapa, setelah menonton
Bohemian Rhapsody saya jadi teringat Capres itu yang bermain dalam film
"Bohemian Kardusy". Kisah yang sama, hanya beda binatang peliharaan
saja. Kalau Freddie pelihara kucing, sedang disana kuda..
Ah, jadi pengen dengerin
lagu-lagu Queen lagi sambil seruput secangkir kopi..