![]() |
Ketum PP Muhammadiyah |
"Pak Presiden tidak boleh
diam.." Kata Dahnil Anzar ketika diwawancarai seputar kasusnya di Kemah
Pemuda Islam.
Dahnil bahkan menyebut bahwa ia
di kriminalisasi dengan kasus itu. Sebelumnya, Dahnil juga mengatakan bahwa ia
diproses polisi karena sering mengkritik pemerintah.
Kenapa Dahnil menyeret Jokowi dan
pemerintahannya dalam kasus ini ? Semua itu berhubungan dengan Pilpres dan
Pileg yang akan diselenggarakan 2019 mendatang.
Dalam Pilpres kita tahu bahwa
Dahnil sendiri adalah juru bicara Prabowo Sandi. Dan ia punya kepentingan
membawa nama Muhammadiyah dalam kasusnya, karena Muhammadiyah sebagai
organisasi tidak bermain politik praktis.
Anggota Muhammadiyah diperkirakan
berjumlah 50 juta orang, dan itu sangat signifikan untuk mengangkat
elektabilitas Prabowo yang masih sangat kurang dibandingkan lawannya.
Apa yang dilakukan Dahnil adalah
kelanjutan dari pernyataan Amien Rais yang akan "menjewer" Haedar
Nasir Ketum PP Muhammadiyah jika tidak mengarahkan anggota Muhammadiyah di
Pilpres ini. Haedar Nasir sendiri sebelumnya mengatakan tetap akan membiarkan
Muhammadiyah netral tetapi mempersilahkan kader untuk memilih sesuai nuraninya.
Amien Rais dan kawan-kawan di
Partai Amanat Nasional juga sedang panik.
Menurut Lingkaran Survey
Indonesia LSI, PAN termasuk satu dari partai yang tidak lolos parlemen di 2019
nanti. Persyaratan untuk lolos di parlemen ( Parliamentary Treshold ) adalah
minimal 4 persen suara. Sedangkan dari hasil survey LSI PAN hanya mendapat 1,4
persen saja, dibawah Perindo tetapi diatas Hanura. Hanya jauh dari ambang batas
yang ditetapkan.
Karena jauh sekali dari ambang
batas yang ditetapkan, jalan terbaik bagi PAN adalah melibatkan Muhammadiyah
dalam kancah politik praktis. Dan untuk itu harus diciptakan skenario-skenario
politis untuk membangkitkan gairah warga Muhammadiyah dalam Pilpres dan Pileg
di 2019 nanti.
Dalam hal skenario politik, Amien
Rais masih jagonya. Manuver manuvernya masih oke meski menurut LSI, Amien di
PAN dan Muhammadiyah secara popularitas yahud, tapi yang mendengar apa kata dia
hanya 9 persen saja. Seperti artis, orang banyak kenal nama Amien Rais tapi
tidak banyak yang menonton film yang dibintanginya..
Mungkin karena itulah Amien Rais
hanya mendapat nilai A min dalam setiap gerakannya. Bagus tapi kurang bagus. Kalau
bagus banget pasti A plus.
Jadi kangen almarhum Gus Dur..