![]() |
Gambar |
Miris melihat video anak SMK di
Kendal, Jawa Tengah, satu kelas membully gurunya yang sudah tua dan ringkih..
Mereka menendang, memukul bahkan
tertawa ketika melihat sang guru yang sudah uzur berusaha membela dirinya. Sama
sekali tidak ada rasa hormat, bahwa guru adalah pengganti orang tuanya di luar
rumah. Entah apa yang terjadi pada mental anak sekarang, beda sekali pada anak
zaman saya remaja, dimana guru seberapapun tidak menariknya dia mengajar, tetap
harus digugu..
Banyak guru menjadi
"korban" ketika mereka mengajar. Jika diam saat dihina, ia akan terus
dilecehkan. Tetapi jika melawan, ia bisa dipolisikan. Belum ada perlindungan
yang efektif terhadap guru berkaitan dengan tugasnya mengajar. Hak istimewa
malah banyak diberikan kepada siswa, sehingga ia dan orangtuanya bisa berbuat
apa saja karena merasa terhina..
Kenapa anak sekarang bisa begitu
buas pada gurunya ?
Karena tidak ada pelajaran mental
dan kepribadian yang ditanamkan sekolah pada siswanya. Semua ukuran hanya
dilihat dari ANGKA, bukan NILAI. Dan angka-angka ini yang membuat siswa menjadi
robot karena ia fokus mengejar kewajiban memenuhi warna biru di raportnya.
Sejak dulu Departemen Pendidikan
gagal total mengubah konsep pelajaran di negeri ini. Yang terjadi lulusan
sekolah biasanya bermental buruk dengan kualitas yang memprihatinkan. Itulah
kenapa nilai tenaga kerja kita di ASEAN hanya menempati urutan 4 dibawah
Singapura, Malaysia dan Thailand.
Masalahnya ada di mental, mental
dan mental..
Seorang teman pernah punya usulan
ekstrim dalam sebuah diskusi dulu..
"Seharusnya dalam pendidikan
mental dan kepribadian, pihak Pendidikan bisa melibatkan militer untuk mengajari
bagaimana mengasah diri menjadi seorang yang menghargai dan dihargai dalam
pergaulan.
Tidak perlu ekstrim dengan konsep
wajib militer, seperti di Singapura dan Thailand. Tapi cukup model pelajaran
yang menekankan tentang pentingnya mental, disiplin, kecintaan pada negara dan
banyak hal yang akan mempengaruhi sikap seorang siswa. Pengajarnya bisa dari
militer meski rumusan konsep pembelajarannya adalah gabungan dari sipil juga
sehingga tidak sekeras mereka. Dan itu bisa dimulai dari setingkat SMP dan SMA.
Merosotnya mental dan sikap
seorang siswa pada lingkungan sekitarnya sudah masuk taraf mengerikan.."
Itu diskusi di warung kopi
beberapa tahun lalu. Dan sekarang rasanya saya setuju dengan apa yang dia
ungkapkan..