"Jokowi itu kejam.."
Kata Ahok ketika mereka masih
berpasangan sebagai kepala daerah di DKI Jakarta. "Urusan mengganti
pejabat, Jokowi itu lebih kejam dari gua. Ibaratnya, kalau bunuh kodok, itu
kodok ditaruh dulu di dalam panci yang isi air dingin. Kodok berenang di dalam
panci karena merasa nyaman. Trus sama Jokowi dinyalain kompor dibawahnya
pelan-pelan. Entar kodok itu mati sendiri karena kepanasan..
Kalau gua gak sabaran, gua tembak
langsung aja kodok itu.. " Ahok ketawa.
Sejak lama, saya senang
memperhatikan strategi perang Jokowi. Langkahnya sulit ditebak, lembut tapi
sangat mematikan. Ketika pertama kali ia menjabat, ia diremehkan lawan sehingga
sering diejek "plonga plongo" dan "boneka". Tapi lawan yang
sama juga yang sekarang menjuluki ia seorang "diktator".
Rasa penasaran itulah yang
membuat kaki saya melangkah ke Solo setahun yang lalu, mempelajari apa yang dia
lakukan. Dan ternyata sesudah mempelajari banyak hal, barulah saya memahami
bahwa Jokowi memang pemain catur yang tangguh, licin dan berbahaya diluar
perawakannya yang tidak kelihatan.
Ia ibarat Kasparov dalam
memainkan bidak-bidaknya, terlihat seperti membuka pertahanan tetapi
sesungguhnya menjebak lawan untuk menyerah.
Buku "Seni Perang
Jokowi" ini saya persembahkan untuknya dan para relawan pendukung Jokowi,
supaya tahu bagaimana Jokowi memainkan langkah dan tidak salah memahaminya.
Buku ini bukan kumpulan tulisan lama di media sosial, tetapi tulisan baru yang
merangkai strategi perang Jokowi yang mengasyikkan.
Kalau mau pesan sekarang,
langsung WA aja si cantik Ugi ya nomernya 0812-91266082. Harga ganti biaya
cetaknya 49 ribu rupiah. Saya cetak terbatas sebagai sumbangan peran dalam
Pilpres 2019. Tapi bukunya sendiri baru bisa dikirim akhir Desemberan, jadi
sabar yaa...
Orang sabar pantatnya lebar.