![]() |
Suriah |
Banyak orang
yang mencoba meyakinkan saya, bahwa Prabowo itu nasionalis dan tidak mungkin
mendukung khilafah..
Saya senyum
saja. Lha, yang bilang Prabowo mendukung gerakan khilafah itu siapa ? Saya tahu
Prabowo itu nasionalis. Dia tidak akan mungkin mendukung pendirian negara Islam
yang digadang HTI dan NKRI bersyariah oleh FPI.
Apalagi
ibunda beliau nasrani, seperti pengakuannya.
Prabowo hanya
"menunggangi" mereka saja. Terutama dalam masa politik ini, dimana
dia ingin dapat suara dari mereka.
Permasalahannya,
tahu tidak Prabowo bahwa kelompok itu juga "menunggangi" dia untuk
mencapai tujuannya ?
Prabowo lebih
mudah ditunggangi karena ada simbiosis mutualisma diantara mereka, sedangkan
Jokowi sejak awal sudah menjadi musuh besar, yang dibuktikan dengan
dibubarkannya HTI pada saat ia menjabat.
Okelah,
anggap saja Prabowo tahu. Dia bukan orang bodoh. Kopassus itu tentara terpilih
dan pasti pintar. Mungkin dalam pikiran Prabowo, "Sementara kita akan
berteman, nanti kalau saya menjabat akan saya sikat kamu sekalian.."
Tapi rekam
jejak "politik agama" tidak semudah itu. Suriah, Libya, Irak adalah
contoh contoh dimana negara hancur hanya karena pejabat meremehkan kekuatan
politik agama atau politik identitas. Sejarah sudah membuktikan.
Agama itu
bagi sebagian besar orang bodoh adalah dogma, tanpa perlu akal. Doktrin akan
dipampatkan dengan janji surga dan neraka bagi yang mengabaikan, membuat orang
menjadi fanatik tidak karuan. Mereka bisa membunuh dengan perasaan benar.
Nah, yang
menakutkan adalah ketika akhirnya Prabowo menang dengan gerombolan khilafah itu
berada di belakang barisannya. Hubungan mereka pasti tidak akan bertahan lama.
Karena saling
menunggangi dan bersatu hanya untuk kepentingan sementara, maka antara Prabowo
dan kelompok agama itu akan saling berebut kuasa. Satu merasa super karena
memegang aparat, satu lagi merasa super karena memegang umat.
Akhirnya
koalisi itu pecah. Dan temperamen Prabowo yang mudah marah akan menghantam
keras kelompok agama, yang akarnya sudah menguat karena berkembang biak dengan
pesat.
Seperti kita
tahu, kelompok-kelompok ormas agama ini ahlinya "playing victim"
sehingga ketika digebuk mereka malah senang, sebab makin menaikkan rasa simpati
pada mereka. Dan mulailah mereka melakukan perlawanan.
Percaya atau
tidak, beginilah awal mula Suriah.
Politik
identitas berdasarkan agama menguat disana ketika beberapa pejabat militer
bersekutu dengan mereka dan merencanakan kudeta. Dan asing yang punya
kepentingan untuk menguasai sumber daya alam, mendorong bara supaya menjadi api
besar.
Bagaimana
akhirnya nasib Indonesia ke depan ?
Kita akan
sibuk cakar-cakaran. Ekonomi hancur karena hilangnya kepercayaan. Negara rusak
karena pertentangan. Dan, ditengah-tengah puing-puing itu, si pengusung
khilafah akan muncul sebagai pahlawan.
Makanya
ketika Prabowo kampanye dengan membawa identitas agama di GBK, SBY yang sangat
pengalaman tapi tidak berdaya menghadapi mereka hanya bisa mengingatkan,
"Jangan main api dengan politik identitas.."
Ya, benar.
Politik agama adalah monster yang mengerikan dan jika dibiarkan, ia akan siap
memangsa kita semua..
Seruput dulu kopinya, kawan..