![]() |
Kampanye Prabowo |
Dari hasil
penangkapan aksi 22 Mei, ada dua orang perusuh yang berasal dari Gerakan
Reformis Islam atau GARIS.
GARIS ini
adalah salah satu kelompok Islam garis keras, yang pernah mengirimkan
kader-kadernya ke Suriah untuk "berjihad". Kelompok ini terafiliasi
ke Abu Bakar Baasyir dan pernah berbaiat kepada ISIS.
Ketua umum GARIS, Chep Hernawan, pernah menjadi
penyandang dana pemberangkatan 156 orang ke Suriah untuk membantu ISIS. Chep
dulu mengaku menjadi Presiden regional Islamic State of Iraq and Syam atau ISIS
Indonesia.
Dia pernah ditangkap tahun 2014, tapi entah kenapa
dilepas kembali. Menurut informasi polisi kekurangan bukti keterlibatan Chep
dengan ISIS. Padahal Chep sendiri sudah mengakui dengan terang tentang
keterlibatannya dengan organisasi teroris itu.
Yang menarik adalah ketika Prabowo kampanye di
Cianjur, ia memakai mobil Alphard dengan nopol B 264 RIS. Itu mobil Chep
Hernawan yang dipinjamkannya ke Prabowo.
Dari sini kita bisa tarik benang merahnya, bahwa
memang ada kelompok Islam garis keras yang berlindung dibelakang pendukung
Prabowo. Mereka menunggangi momen politik demi ideologinya menuju negara Islam
sesuai versinya.
Aksi massa 22 Mei memang membuka fakta-fakta menarik
terkait gerakan kelompok Islam radikal yang mempunyai agenda tersendiri dan
saling memanfaatkan dengan politikus meski tujuan mereka bisa jadi berbeda,
tetapi bersatu demi kepentingan sesaat bersama.
Dan jika kelak Prabowo jadi, mereka akan saling
memakan karena pasti akan berada di persimpangan.
Inilah yang dulu ditakutkan SBY saat menegur Prabowo
karena sudah "bermain api" dengan memanfaatkan politik identitas
bersama kelompok radikal. Meski kelompok2 ini besarnya ya pada masa
pemerintahan SBY juga..
Semoga di periode kedua ini, Jokowi bisa lebih keras
menangani kelompok garis keras ini seperti yang sudah dilakukan Singapura dan
Malaysia.
Seruput kopinya.