![]() |
Jokowi-Ma'ruf Amin |
"Apa
yang terjadi jika Prabowo menang?"
Tanya
seorang peserta diskusi waktu saya sedang keliling Indonesia mengabarkan betapa
diujung tanduknya negara ini jika Jokowi berhasil mereka singkirkan dalam
Pilpres 2019.
Jujur saya
tidak mampu membayangkan. Dalam benak saya yang ada hanya perpecahan..
Prabowo
didukung penuh oleh kelompok garis keras dalam pencalonannya. Dan Prabowo
menikmati juga memanfaatkan situasi itu demi kekuasaan. Dan ketika ia berkuasa,
ia akan mempertahankannya sekuat tenaga.
Kelompok
garis keras akan menuntut balas budi kekuasaan lebih besar dari yang sekarang.
Prabowo menolak karena ia juga tidak ingin negara ini menjadi negara agama.
Mereka marah dan keIslaman Prabowo pun dipertanyakan. Hoax bertebaran dan
tekanan massa digerakkan dengan kekuatan lebih besar karena kelompok itu sudah
punya modal.
Prabowo
dengan temperamen tingginya akhirnya memakai kekerasan. Ia terpancing. Dua
kekuatan beradu di jalan, antara kekuatan "umat" dan kekuatan
militer. Persis seperti Mesir, seperti Irak, seperti Libya dan Suriah.
Indonesia akan berada dalam pusaran gerakan perpecahan yang tidak berkesudahan.
Ekonomi
hancur. Investor hengkang. Pada saat itulah kelompok garis keras ini menang.
Mereka menawarkan khilafah sebagai alternatif kekuasaan. Dan rakyat yang muak
akan bergabung di jalanan. Tragedi 98 akan terulang, mungkin dengan api yang
lebih besar.
Negara asing
masuk menawarkan bantuan untuk memukul kelompok garis keras dengan banyak
persyaratan termasuk penguasaan sumber daya alam. Negeri ini mundur sekian
tahun ke belakang ke masa orde baru memakai tangan besi dalam memegang kendali.
Terlalu
berlebihankah bayangan ini ?
Tidak juga.
Lihat saja kelompok garis keras itu begitu mudah mengumpulkan massa untuk turun
ke jalan atas nama Tuhan dan menuntut jika perlu dengan kekerasan. Jika mereka
berhasil mendapatkan apa yang mereka inginkan dengan tekanan, mereka akan
mengulangi lagi apa yang pernah mereka dapatkan.
Kita pernah
berada pada persimpangan jalan. Negeri ini dihajar fitnah dengan kekuatan luar
biasa. Massa didatangkan dari segenap penjuru untuk menggalang kekuatan. Agenda
makar yang akan membuat Indonesia terbakar disusun dengan rapihnya.
Bahkan untuk
tanggal 22 Mei saja, Densus 88 menangkap 29 bomber bunuh diri yang disetting
untuk membuat kekacauan.
Dan sesudah
Mahkamah Konstitusi melempangkan jalan Jokowi untuk kembali memimpin negeri
ini, tanganku gemetar. Rasa syukur mengalir dalam setiap jalan darah. Tuhan,
betapa Engkau mencintai negeri ini beserta segenap isinya. Kau jaga dengan
menggerakkan kaki-kaki hambaMu untuk berjuang mempertahankan semua.
Perjuangan
belum selesai memang. Masih banyak yang harus dibenahi sesudah negara api
menyerang. Tapi setidaknya kita sudah melangkah lebih maju dari sebelumnya.
Selamat
untuk bapak Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden KH Maaruf Amin, dengan
terpilih menjadi pemimpin. Selamat untuk seluruh rakyat yang mengawal mereka
dengan penuh kesadaran.
"Kita
menang.." suara temanku di ujung telepon bergetar. "Belum..
"Jawabku. "Kita baru memulai.."
Kuseruput
kopiku. Rasanya ingin tidur sejenak sebelum memulai kembali perjalanan
panjang..