![]() |
Enzo Allie |
DennySiregar.id, Jakarta - Dua tahun lalu,
beberapa minggu setelah HTI dibubarkan, saya dan para petinggi Banser NU menghadap
seorang Menteri.
Kami dulu
khawatir, kemana para kader dan simpatisan HTI yang sudah dibubarkan itu?
Kalau tidak ditangani dengan tepat, mereka yang jumlahnya ribuan itu bisa
direkrut oleh ormas lain yang lebih militan. Bahkan sangat mungkin menjadi "pengantin"
bom bunuh diri.
Dan Banser
siap merekrut mereka. Istilah kami waktu itu, di Banser kan. Mereka diajak ikut
pelatihan Banser yang keras itu, bahkan akan diberikan keanggotaan.
Apakah Banser
takut ketika kader-kader HTI itu masuk anggota maka Banser kelak akan berubah
menjadi HTI? Oh, tidak Ferguso. Banser jauh lebih kuat dari itu.
NKRI sudah
mendarah daging di anggota Banser. Justru dengan banyaknya teman yang cinta
NKRI, diharapkan si kader dan simpatisan HTI yang tidak mengenal Pancasila,
akan lebih mengenal bahkan mencintainya.
Enzo Allie
itu hanya satu diantara ribuan simpatisan muda HTI yang sebenarnya tidak
ideologis. Dia ada karena propaganda kuat HTI di banyak media. Mereka berbeda
dengan elit-elit HTI yang sudah sulit diubah. Mereka beda dengan anggota ISIS
yang lari ke Suriah.
Lalu, apakah
kita harus menghancurkan cita-cita seorang Enzo Allie hanya karena dia pernah
memegang bendera hitam, yang jika ditanya detail juga dia hanya mengenal
sejarah bendera hitam itu dari HTI saja? Apakah kita harus membuangnya,
memusuhinya, dan menciptakan satu musuh lagi hanya karena kita tidak mau
merangkulnya?
Ketika kita
membuang Enzo Allie, maka ia akan mendendam pada negara. Dan dari dendam itu
bukan tidak mungkin ia kelak akan menjadi salah satu teroris yang berbahaya.
Daripada menciptakan dendam yang tidak berkesudahan, kenapa tidak merangkulnya,
mengenalkannya jalan yang benar lalu mengarahkannya?
Dan TNI
adalah organisasi yang tepat. Hanya butuh pengawasan khusus kepada remaja
seperti Enzo Allie sebelum ia sadar bahwa negeri ini layak dicintai daripada
dimusuhi.
Jika ibunya
adalah seorang pendukung Prabowo, so what? Apakah kita juga harus membenci
pendukung Prabowo selamanya? Biarkan benci itu milik dia, jangan pindah ke
kita. Karena jika kita sama-sama pembenci, apa bedanya kita dengan dia?
Maaf, jika
kita berbeda pandangan kali ini..
Meski begitu,
TNI harus berterimakasih pada netizen yang sudah membongkar kelemahan
perekrutan di TNI. Dari kasus Enzo Allie ini semoga TNI bisa lebih waspada dan
mempersiapkan benteng yang lebih kokoh lagi dalam menciptakan pasukan yang
cinta NKRI. Salam seruput kopi.