![]() |
Melamar Kerja |
Jakarta - Saya nulis tentang "Kartu Pra Kerja" bagian pertama, seperti biasa ada yang nerima dan banyak juga yang maki.
Padahal cuman
pengen kasih penjelasan supaya jgn salah paham, krn pemahamannya digiring ke
arah yang salah oleh beberapa orang.
Tapi lumayan
juga, dari komen-komen saya bisa tahu ada beberapa pertanyaan yang mungkin bisa
saya jawab sedikit.
Saya
terangkan dulu..
Kartu pra
kerja ini awalnya didesain bekerjasama dengan banyak mitra offline seperti
balai latihan kerja dan lain-lain. Tapi kemudian Corona menyerang, sehingga
sistemnya harus diubah dengan konsep "berlatih di rumah".
Jadinya yang
tadi offline, diubah online krn situasi.
Nah, yang
siap online sementara hanya ada 8 mitra itu, bukalapak, ruang guru dll. Nanti
ditambah lagi mitranya kalau mereka siap, yang penting kartu pra kerja ini
jalan dulu karena banyak org butuh uang.
"Kenapa
buru-buru diluncurkan?".
Karena
situasi sulit sekarang, banyak orang butuh bantuan keuangan. Ingat ya, di
konsep kartu pra kerja itu, setiap peserta pelatihan dapat Rp. 600rb/org setiap
bulan selama 4 bulan. Ini seperti bantuan untuk bertahan hidup di situasi sulit
ini.
"Enak
dong 8 mitra tadi dapat uang gede 5,6 trilyun.."
Pelajari
konsepnya. Perusahaan mitra tadi hanya sebagai mediator saja, mempertemukan
para pelatih dengan orang yang akan dilatih. Paham, kan ?
Seperti ruang
guru. Aplikasi itu mempertemukan guru dan murid. Bukan aplikasi itu yang pegang
duit.
Jadi
sebenarnya yang diuntungkan bukan perusahaan mitranya, tetapi para pengajar.
Ada guru, ada wiraswatawan, ada montir dll. Mereka inilah yang jadi pengajar
dan mendapat insentif dari apa yang mereka ajarkan.
Di situasi
Corona ini, orang-orang praktisi itu juga kena imbas. Makanya uang yang
dikucurkan untuk pelatihan itu juga berguna untuk para pengajar di pelatihan
online itu.
Nah dengan
kartu pra kerja ini, uang juga muter antara si pengajar dan org yang dilatih,
sehingga mereka punya pendapatan masing-masing.
Mau jadi
pengajar juga? Ya, hubungi perusahaan-perusahaan mitra itu supaya bisa dapat
penghasilan sebagai pengajar.
"Kok
saya susah daftarnya? Ini pasti ada kongkalikong.."
Kongkalikong
lagi. Seneng banget pake kata itu. Biji lu kingkong..
Kenapa susah
daftarnya?
Ya, karena
awalnya kartu pra kerja ini didesain untuk memfasilitasi 7 juta orang yang
masih nganggur. Tapi gara-gara Corona ini, yang nganggur nambah. Mungkin bisa 9
juta orang sekarang, dan terus nambah.
Gelombang
pertama ini dibuka untuk 5,6 juta orang. Akan ada gelombang kedua yang
disiapkan. Mitranya jg akan ditambah.
Jadi kalau
gagal mendaftar, jangan marah-marah dulu. Namanya juga rebutan. Kalau ga lolos
sekarang, tunggu gelombang kedua.
Oke, apalagi
pertanyaannya? Nanya gratis kok, ini juga jelasin gada yang bayar, cuman pengen
meluruskan supaya jangan jd fitnah.
Udah dulu
ya.. mumpung kopi masih panas nih. Mau terima penjelasannya, silahkan. Ngga
juga, silahkan..
"Bang,
apa ada pelatihan jadi Wakil Presiden ??"
Coba tanya ma Wagub DKI. Dia pasti lebih paham..