![]() |
Berita Istri TNI Berulah |
Jakarta -
Sejak dengan tegas mencopot seorang Dandim, saya jatuh hati dengan KSAD
Jenderal TNI Andhika Perkasa..
Tidak mudah
bagi institusi sebesar dan setutup TNI untuk membuka "aib"nya ke
publik, karena bagi TNI kehormatan korps yang sering disebut jiwa korsa adalah
segalanya. Dan itu berarti melindungi nama institusi dengan berbagai cara.
Tapi Jenderal
Andhika dengan berani mendobrak tradisi itu, dengan mengumumkan pencopotan
Dandim Kendari, hanya karena ulah istrinya yang memposting konten negatif
terhadap penusukan Wiranto waktu itu di media sosial.
Apa yang
dilakukan Andhika Perkasa melahirkan rasa hormat pada TNI dari kalangan sipil,
karena itu seperti pengakuan terbuka dari TNI sendiri bahwa ada anggota mereka
yang "salah jalan". Meski pasti yang dilakukannya juga menimbulkan
ketidaksukaan dari kalangan internal TNI sendiri.
Dan hari ini,
satu orang anggota lagi jadi korban gara-gara ulah istri yang tidak tahan
mencurahkan isi hatinya di medsos. "Semoga rezim tumbang sebelum akhir
2020" katanya.
Jelas
pernyataan ini adalah sebuah blunder, karena biar bagaimanapun TNI adalah
bagian dari pemerintah juga. Jika sang istri berharap pemerintah sekarang
tumbang, berarti termasuk TNI juga
Pernyataan
sang istri itu viral di media sosial dan kembali menampar TNI sebagai
institusi. Jenderal Andhika marah lagi, lalu menghukum suaminya dengan
penahanan 14 hari karena tidak mampu "mengendalikan" sang istri.
Mungkin istri anggota tersebut belum tahu, kalau dirinya sudah melekat jadi
satu dengan jabatan suaminya.
Tentu apa
yang dilakukan Andhika Perkasa ini bukan tanpa alasan atau sekadar
gagah-gagahan, tetapi upaya kerasnya untuk mendisiplinkan dan menyatukan
kembali TNI dalam satu komando barisan. Bahaya kalau anggota TNI terpisah-pisah
dalam ideologi dan kepatuhan. Bisa kacau nanti negara..
Dan ini PR
besar. Sejak negeri ini dipimpin seorang sipil seperti Jokowi, saya mendengar
memang banyak ketidakpuasan internal TNI sendiri. Apalagi ketika politik pecah
belah mulai berjalan saat kampanye.
Ingat mantan
Danjen Kopassus yang ditahan karena penyelundupan senjata pasca Pilpres kemarin?
Dia juga melibatkan personel militer aktif utk menuntaskan niatnya.
Merapatkan
barisan pasca terbelah duanya masyarakat sesudah Pilpres, bukan hal mudah. Ini
perlu penggodokan lagi, bukan hanya pada suami sebagai anggota, tetapi juga
istri yang tergabung dalam Persit bahwa mereka adalah "alat"
pemerintah.
Bukan malah
jadi lawannya..
Apa yang
dilakukan KSAD Jenderal Andhika Perkasa, harus didukung penuh. Bahaya untuk
negara kalau TNI dibawa-bawa dalam politik. Kalau perlu, Presiden harus bawa
KSAD ke tempat yang lebih tinggi dalam jabatan Panglima, untuk melakukan tugas
besar itu.
Saya hanya
mau titip saja sama pak KSAD..
"Pak,
awasi juga ustad-ustad dan pengajian disekitar anggota dan istrinya. Mungkin
saja, disanalah awal mula masalah.."
Puasa dulu, libur seruputnya..