![]() |
Freeport |
Tambang Freeport adalah negara di dalam negara. Selama 50 tahun -sejak perjanjian dengan pemerintah
Indonesia thn 1967- Freeport menguasai areal tambang dimana pemerintah pun
sulit menyentuhnya. Karena itu perjanjian mereka disebut Kontrak Karya.
Menjadikan mereka sebagai perusahaan tambang biasa yang
tunduk pada hukum di Indonesia, sulitnya minta ampun. Apalagi banyak
"tangan2 tidak kelihatan" yang melindungi Freeport, dan itu bukan
tangan biasa.
Ketika Presiden SBY mau lengser, entah kenapa mereka malah
buru2 menanda-tangani perpanjangan Kontrak Karya Freeport sampai 2041. Padahal
sesuai perjanjian dengan pemerintahan orde baru, Kontrak Karya Freeport akan
berakhir di tahun 2021.
Disinilah biang keributan pada waktu itu...
Pemerintahan Jokowi jelas punya kebijakan sendiri. Ia ingin
Freeport kembali ke bumi pertiwi. Dan supaya pengambil-alihannya bisa sesuai
konstitusi, maka Freeport harus menjadi usaha tambang biasa supaya bisa tunduk
pada hukum RI.
Tarik menarik terjadi. Dan kita sudah menyaksikan drama
menarik dengan korban Setya Novanto yang jatuh dari kursi Ketua DPR RI..
Kegaduhan waktu itu, membuat kesal Jokowi. Seperti kita
tahu, ia tidak suka dengan ribut2 yang menyita energi. Maka, Sudirman Said pun
diganti..
Akhirnya sesudah keributan mereda, Jokowi pun memasang duet
Ignasius Jonan dan Arcandra Tahar. Jonan tukang gebrak, Archandra sebagai
pengumpan. Mereka itu seperti duet klasik Christiano Ronaldo dan Mesut Ozil di
Real Madrid..
Freeport digiring supaya menyerah. Peluang goal ada pada
masa perpanjangan ijin ekspor mineral olahan atau yang disebut konsentrat yang
berakhir 11 Januari lalu.
Freeport diancam, kalau tidak mau merubah Kontrak Karya
menjadi ijin usaha pertambangan biasa, maka Freeport dilarang ekspor
konsentrat. Ini bencana buat Freeport karena disitulah sumber makan mereka..
Akhirnya Freeport pun menyerah. Mereka sudah terlalu lelah
dengan semua perkelahian ini. Pemerintahan Jokowi ini beda. Pertarung2nya bukan
kelas bayaran - maksudnya, dibayar selesai perkara, tetapi benar2 para pejuang
yang membawa nama bangsa.
Freeport mengumumkan bahwa mereka akan mengikuti permainan
pemerintah, yaitu mengubah Kontrak Karya menjadi ijin pertambangan biasa. Kalau
gak gitu, mereka gak boleh ekspor konsetrat. Mau makan apa ?
Kenapa kemarin2 Freeport tidak mau menjadi ijin usaha
pertambangan biasa?. Karena ketika Freeport masuk ke wilayah itu, pemerintah
berhak menguasai sampai 51 persen saham mereka.
Dan itu berarti Freeport akan menjadi milik kita,
saudara-saudara... MILIK KITA.
Info ini penting buat mahasiswa cabe2an yang kemaren demo
karena cabe naik musiman. Sini dek, minum kopi biar kujelasin. Mahasiswa yang
cantik aja, yang bau ketek tolong pinggirin..
Serupuzzzzz...