![]() |
Jokow Bungkukkan Badan kepada Guru |
Dimana Jokowi saat reuni alumni
212 di Monas yang katanya dihadiri 7,5 juta manusia itu? Menarik bahwa Jokowi
di hari yang sama malah ada di Bekasi menghadiri Hari Guru Nasional.
Di hadapan hampir 40 ribu guru
itu, menyampaikan banyak pandangannya tentang situasi yang terjadi pada saat
ini. Seakan Jokowi meminta para guru untuk mulai mencermati peristiwa-peristiwa yang ada
sekarang yang berakar pada satu sumber, yaitu kebodohan.
Kebodohan memang menjadi musuh
bangsa ini. Kebodohan bukan hanya karena kurangnya pendidikan tetapi juga
wawasan, yang membuat banyak orang menjadi seperti padi yang berdiri tegak
karena bulirnya tak berisi.
Jokowi seperti ingin berkata
kepada para Guru bahwa masalah ini adalah tanggung jawab bersama, bukan hanya
tanggung jawab dirinya sebagai Presiden saja. Dan terutama tanggung jawab para
guru, baik itu guru mata pelajaran umum maupun agama.
Kekurangan pengetahuan dan
rendahnya wawasan membuat banyak orang dengan mudah ditunggangi oleh
kepentingan. "Pemimpin yang bodoh ada karena pemilih yang bodoh".
Begitulah kira-kira pesan yang ingin disampaikan.
Bagaimana tidak bodoh? Ngitung aja
salah. Monas sekecil itu dibilang dihadiri 7,5 juta orang. Padahal penduduk
Jakarta saja 12 juta orang. Matematika manapun sulit akan membenarkan hitungan
yang tidak berlogika itu.
Di akhir acara, Jokowi
membungkukkan badan serendah-rendahnya kepada puluhan ribu guru itu.
Selain menunjukkan sikap hormat
kepada profesi mulia itu, Jokowi juga seakan meminta dengan hormat Guru kembali
pada model awalnya yaiu di Gugu dan di Tiru. Gurulah yang harus memberi contoh
awal kepada siswa-siswa mereka supaya memberikan tauladan dan menghindarkan
bangsa ini dari kebodohan selamanya.
Sebuah kerendahan hati yang luar
biasa dari seorang Presiden yang tidak memandang tinggi jabatannya.
Setinggi-tingginya ia berkuasa, ia adalah murid yang terus belajar selamanya.
Selamat hari Guru Nasional.
Semoga ke depan bangsa kita lebih cerdas dan tidak mudah dikadali oleh kadal
berbaju politik dan agama.
Untuk para guru yang mulia,
kuangkat secangkir kopi sebagai tanda hormatku kepada para pahlawan tanpa tanda
jasa.
Seruputtt..