![]() |
Chairul Tanjung |
Mencoba mengamati pendapat
seorang pakar Intelijen seperti AM Hendropriyono selalu menarik.
Karena prediksinya pasti
berdasarkan banyak masukan dan laporan, bukan sekedar meramal ala dukun
abal-abal..
Dari acara PKPI kemarin di
Cipayung, pak Hendro memberi sinyal calon wakil yang akan mendampingi Jokowi di
Pilpres nanti.
Sinyal ini bukan sinyal
sembarang, karena kita semua tahu pak Hendro termasuk orang di belakang layar
banyak strategi Jokowi selama memerintah..
“Wakil presiden adalah seorang
muda yang dinilai publik sebagai INTERNASIONALIS di bidang EKONOMI dan
PERDAGANGAN untuk membawa kebijakan MIKRO dan sektor RIIL serta BISNIS.
Elektabilitasnya datang dari PARTAI ISLAM..” Begitu prediksi beliau.
Nah, penasaran kan siapa dia
kira-kira orangnya?
Jika sudah begitu, kita coba
singkirkan calon lain seperti Said Agil Siradj, Cak Imin, Mahfud MD dan
politikus lainnya.
Jokowi mengambil langkah seperti
SBY ketika memasuki periode kedua, yaitu mencari orang profesional di bidang
kerja bukan seorang politikus maupun ahli hukum.
Sri Mulyani Indrawati dong kalau
bicara ekonomi?
Bukan juga sepertinya. Iklim
politik Indonesia belum memungkinkan untuk memilih perempuan dan yang non
muslim. Itu akan menjadi titik lemah bagi Jokowi. Lagian SM lebih kaya di
ekonomi makro, bukan sektor riil dan bisnis..
Sesudah diskusi panjang dengan
teman-teman pers yang kebetulan ada disana, kami mencoba mengambil kesimpulan bahwa
orang yang dimaksud dan cocok dengan kriteria itu adalah Chairul Tanjung..
Lah kok Chairul Tanjung (CT)??
Jika melihat rekam jejaknya
selama pemerintahan Jokowi, CT termasuk orang yang sangat membela program
infrastruktur Jokowi.
Buat CT -si anak singkong itu-
5 tahun awal pemerintahan Jokowi fokus pada pembangunan infrastruktur. Dan 5
tahun ke depan, fokus untuk membangun ekonomi riil dari hasil terbangunnya
infrastruktur itu.
CT -yang pernah menjadi Menko
Perekonomian era SBY- adalah pengusaha besar yang jaringan usaha riilnya ada
di mana-mana. Mulai grup finansial yang bernama Mega, grup properti bernama Para dan
grup hiburan bernama Trans.
Ia bukan jenis orang yang hanya
cukup dengan modal teori, tetapi pelaku bisnis usaha riil. Meski begitu, teori
ekonominya dianggap berhasil sehingga pernah dikukuhkan sebagai Guru besar
kewirausahaan oleh Unair di tahun 2015.
Dan yang menarik, CT juga pernah
mendapat penghargaan MUI award, karena berkontribusi dalam syiar Islam.
Mungkin maksudnya MUI, CT adalah
salah satu dari sedikit sekali pengusaha “pribumi” dan beragama Islam yang
berhasil di bidang ekonomi.
Dalam diskusi, kami mencoba
mencari nama lain sesuai kriteria Hendropriyono seperti Gita Wirjawan bahkan
Mendag Thomas Lembong. Tapi tidak ada yang lebih mendekati kriteria selain CT,
karena Gita Wirjawan dan Thomas Lembong bukanlah praktisi di bisnis riil.
Dan salah satu kriteria CT yang
pasti menarik bagi Jokowi adalah “orangnya tidak berisik”.
Sudah jadi rahasia umum, Jokowi
tidak suka orang berisik dan selalu berusaha tampil di media daripada sibuk
bekerja.
Banyak orang yang diawalnya
disangka pekerja profesional, eh ternyata politikus juga. Seperti RR, AB, SS
dan lainnya. Ya, ditendang jauh-jauh lah..
Meskipun Pilpres masih setahunan
lagi, tapi Hendropriyono sudah mulai memanaskan suasana. Sebuah langkah cerdik
dari Sang Don memainkan isu kriteria wakil, sekaligus promosi partainya..
Oke, sebentar lagi tahun 2017
selesai sudah.
Pesan saya di tahun 2018 nanti,
“Jangan kebanyakan makan micin apalagi yang curah. Itu tidak baik bagi
kesehatan otak anda..”
Secangkir kopi pun kuseruput
tandas...