![]() |
Teroris |
Sadisnya para teroris dalam
memperlakukan korbannya, seharusnya menyadarkan kita..
Bahwa mereka tidak ada di Suriah,
mereka bukan di Irak, bukan di Afganistan, bukan di Marawi Filipina, bukan juga
di pedalaman hutan Poso sana. Mereka ada di jantung ibukota, menghirup udara
yang sama dengan kita, makan di warung yang sama dengan kita dan naik angkutan
umum yang sama dengan kita..
Sel-sel tidur mereka mulai
nampak, muncul ke permukaan seiring dengan komando dan sinyal-sinyal yang
diberikan. Mereka ada di media sosial, mendukung pembantaian, mengutuk aparat
dan mencaci orang2 yang berseberangan.
Pada saat kejadian di Mako
Brimob, mereka bahkan ada di daerah sekitar menunggu lengahnya aparat untuk
membantai saat teroris di penjara menang..
Dan ketika mereka menguasai satu
wilayah, maka orang2 yang dulu membela mereka, yang sok2an netral, yang acuh
dengan kehadiran mereka, akan dijejerkan bersama-sama dan didudukkan dengan
lutut menyentuh tanah dan tangan diikat ke belakang.
Orang2 itu akan digorok,
dipenggal dan paling bagus ditembak kepalanya. Tidak ada yang disisakan oleh
mahluk haus darah ini, karena genocida adalah salah satu program mereka.
Gak perduli anda agama Kristen,
Budha bahkan Islam sekalipun, mereka tidak ada ampun. Bahkan meski korbannya
memohon dengan mengucap syahadat dan meneriakkan nama besar penciptaNya. Semua
akan ditebas, karena mereka merasa nikmat dengan bau anyirnya darah. Mereka
kecanduan untuk terus berbuat hal yang sama..
Leher anda, saya dan anak2 kita,
menjadi taruhan ketika mereka membesar dan berkuasa.
Mereka bisa jadi adalah tetangga
anda, saudara, teman sekolah masa kecil bahkan teman sekantor.
Mulailah memerangi ideologi
mereka. Rapatkan barisan dan selidiki orang2 baru disekitar anda. Perang ketua
RT dan RW sangat penting disini karena merekalah yang seharusnya tahu siapa
saja warga2nya.
Usirlah penceramah2 yang
mengobarkan kebencian dan provokasi di masjid2 dan pengajian anda. Jangan beri
mereka ruang. Karena mereka seperti virus yang terus mencari inang. Sekali
bercokol, maka mereka akan menyebar..
Inilah saatnya jihad, membela
negeri. Saatnya bangun dan sadar bahwa teroris tidak jauh, mereka sudah dekat
sekali. Jika bukan kita yang membela negeri ini, lalu siapa lagi ?
Jangan sampai secangkir kopi yang
terhidang hari ini, menjadi kopi terakhir yang bisa kita nikmati...