![]() |
Penandatanganan |
Tanpa keributan berarti,
mayoritas saham Freeport sudah berhasil kita kuasai. "Saya telah mendapatkan
laporan bahwa holding industri pertambangan kita, PT Inalum, telah mencapai
kesepakatan awal dengan Freeport pengolahan untuk meningkatkan kepemilikan kita
menjadi 51 persen dari yang sebelumnya 9,36 persen. Alhamdulillah," begitu
kata Jokowi seperti dimuat di media-media.
Jokowi patut bersyukur.
3,5 tahun waktu diperlukan untuk
negosiasi mendapatkan Freeport kembali. Dan itu bukan pekerjaan mudah. Freeport
Mc Moran sebagai pemegang saham terbesar di Freeport tentu tidak mau
menyerahkan tambang itu kepada Indonesia begitu saja. Mereka menebarkan banyak
ancaman melalui pengamat-pengamat yang dibayar bahwa Indonesia bisa rusuh jika merebut
miliknya.
Belum lagi pesimisme yang ditebar
bahwa tambang Freeport sudah tidak ada lagi emasnya sehingga Indonesia rugi
jika mengeluarkan dana triliunan rupiah untuk membeli saham mayoritas.
Freeport bahkan melakukan
pemecatan kepada 3000 karyawannya sebagai bagian dari gertakan itu, berharap
ada imbas kepada pemerintah pusat supaya berfikir ulang untuk merebut
tambangnya.
Tapi yang tidak dihitung oleh Freeport
adalah bahwa tambang itu sudah menjadi sebuah simbol. Simbol kedaulatan
Indonesia di tanahnya sendiri. Inilah yang membuat Jokowi bersikeras untuk
"merebutnya", tentu dengan melalui negosiasi diatas meja.
Panglima terbaikpun disiapkan.
Mulai Ignasius Jonan dipanggil kembali menjadi Menteri, sampai Sri Mulyani
turun tangan.
Dan berhasil. Freeport mengalah
untuk menjual sahamnya sebesar 51 persen. Kepemilikan mayoritas ini menandakan
Indonesia berkuasa atas segala keputusan didalamnya.
Siapapun tahu, tidak mudah
mengambil alih Freeport. Kontrak-kontrak sejak lama dikunci supaya Indonesia
tidak bisa memiliki. Lobi-lobi politik dan uang bertebaran untuk menghalangi
niat pemerintah dalam gerakannya.
Tapi Jokowi membuktikan bahwa
dialah macan Asia sebenarnya. Tanpa perlu menepuk dada, ia dengan halus
berhasil membuat nama Indonesia harum kembali dimata Internasional.
Penanda-tanganan kesepakatan
antara PT Inalum sebagai wakil pemerintah dan Freeport, adalah sebuah sejarah
yang harus dicatat oleh generasi muda. Bahwa ada orang-orang yang tidak
mementingkan diri sendiri dan berjuang demi bangsa. Mereka bisa saja kaya raya
jika mau disuap, tapi mereka tahu bahwa tinta hitam suatu saat akan mencoreng
mereka jika melakukan itu.
Indonesia adalah bangsa yang
besar jika diisi orang-orang seperti ini.
Angkat secangkir kopi untuk para
macan asia ini.